Dalam arsitektur, suatu konsep mengemukakan suatu
cara khusus bahwa syarat-syarat suatu rencana, konteks dan keyakinan
dapat digabungkan bersama, yang dalam konteks ini dapat berupa paduan
dari beberapa unsur yang mungkin berupa gagasan, pendapat dan
pengamatan ke dalam suatu kesatuan.
KONSEP
Dalam menggambarkan penyelidikan tentang konsep, para perancang
biasanya menggunakan 6 sinonim: gagasan arsitektur, tema, gagasan
superorganisasi, parti dan esquisse dan terjemahan harfiah.
gagasan arsitektur adalah konsep yang telah disederhanakan menjadi
sebagai arsitektur formal (spt; siang hari, ruang, urutan ruang,
integarasi struktur dan bentuk, dan sitting dalam lansekap.) Soal
arsitektonis secara spesifik digunakan sebagai dasar perancang dalam
pengambilan keputusan. Tiap bagian memiliki pengaruh dalam pandangan
umum.
Tema merupakan suatu pola atau gagasan spesifik yang berulang di
seluruh rancangan suatu proyek. contoh: karya Charles Moore, Kimbel
Art, Gallery Louis I Khan di Fort Worth, Texas, memakai cahaya sebagai
tema.
Gagasan superorganisasi adalah acuan terhadap konfigurasi geometris
umum atau hierarki yang harus diperhatikan oleh bagian-bagian di dalam
proyek yang bertujuan memberi cukup struktur bagi pola sedemikian rupa
sehingga masing-masing bagian dapat dikembangkan dengan keistimewaan
masing-masing yang secara keseluruhan masih menunjang perancangan.
Parti (skema) dan esquisse (sketsa) adalah produk menurut konsep dan
grafik dalam suatu proyek diharapkan dikembangkan suatu konsep dan
sketsa pendahuluan dari konfiurasi bangunan.
Terjemahan harfiah yaitu gambaran suatu tujuan guna mengembangkan suatu
konsep dan diagram yang dapat dijadikan rencana sederhana untuk suatu
proyek. ( Lorabee Bernes ) jadi konsep harus dapat diekspresikan dalam
jenis sketsa. Diagram asli agaknya benar-benar dapat dilihat dan
diidentifikasikan dalam bangunan yang telah selesai.
Konsep adalah antitesis dari wawasan-wawasan yang sama sekali belum
dianggap tepat. Suatu konsep harus mengandung kelayakan; yang mungkin
menunjang maksud-maksud daru cita-cita pokok suatu proyek dengan
memperhatikan karakteristik-karakterisitik dan
keterbatasab-keterbatasan yang khas dari tiap proyek.
KONSEP DAN ARSITEKTUR DESAIN
Konsep merupakan usaha yang bersifat terpusat. konsep yang layak,
adalah yang memadukan hal-hal yang sebelumnya berdiri sendiri.
Kemampuan membuat konsep merupakan kemampuan bertindak kreatif dengan
identifikasi kurang lebih 10% inspirasi dan 90% bekerja keras.
3 masalah yang menghambat pengembangan keahlian dalam membuat konsep:
1. Masalah komunikas, yang sulit bukan menerangkan masalah kepada orang lian, tapi pada diri sendiri.
2. Kurangnya pengalaman, konsep menjadi sukar untuk diciptakan bila aspek arsitektur tidak dikuasai.
3. Masalah pembangkitan hierarki, akan timbul sulit dalam menentukan suatu konsep yang dianggap baik/buruk.
Pemahaman akan hubungan-hubungan antara gagasan, wawasan dan konsep
(idea, kepercayaan dan konsep) akan membantu memecahkan ketiga masalah
tersebut.
IDEA
Gagasan merupakan pikiran nyata yang merupakan hasil pemahaman,
pengertian atau pengamatan. Bangunan dan rancangan bangunan memiliki
banyak keputusan kecil), perlu adanya suatu gagasan-gagasan dan
konsep-konsep dalam menanggapi keragaman persoalan yang muncul yang
tentunya membutuhkan suatu keahlian.
KEPERCAYAAN / NOTIONS.
Notions sangat mirip dengan ide, kecuali adanya perbedaan secara acak.
Notions adalah ide-ide yang diasumsikan secara insubstantial,
unsubstantiated, atau bahkan sangat sukar dites dengan ide-ide lain.
Notions tidak memiliki aturan dalam suatu konsep formula. Notions oleh
Gordon merupakan ide yang masih acak/tdk bisa diterjemahkan. Dalam
arsitektur, konsep untuk suatu proyek yang mengabaikan artikulasi dan
notions merupakan langkah menuju konsep yang baik. Mahasiswa dapat
menemukan notions ketika mereka menemukan konsep.
KONSEP DAN IDE-IDE
Konseo mirip dengan ide, konsep menghasilkan suatu pengertian, kecuali
konsep memiliki karakteristik tertentu. Dalam arsitektur, konsep
diartikan sebagai banyaknya kebutuhan dalam suatu bangunan yang
disatukan dalam pemikiran tertentu yang mempengaruhi disain dan
konfigurasinya. Konsep dalam arsitektur merupakan hasil dari kemampuan
imajinasi dan menyatukan hal-hal yang tidak sama.
CONCEPTUAL SCENARIOS
Kesatuan konsep menggabungkan elemen-elemen mendai satu baik ambisius
dan elusive. Arsitek menawarkan essay atau skenario yang menggabungkan
faktor-faktor penting dan ide-ide yang mempengaruhi solusi.
Bangunan merupakan penggabungan konsep-konsep. Arsitektur merupakan
pemecahan isu-isu individual. Pemecahan masalah untuk seorang arsitek
meminimalisasikan permintaan-permintaan. The Conceptual skenario
memperluas pernyataan. konsep diubah menjadi kesimpulan. The conceptual
scenario dapat digunakan untuk mengidentifikasikan ide-ide penting dan
masalah-masalah yang disimpulkan menjadi suatu pernyataan. Konseptual
skenario merupakan produk proses evolusi.
METAFORA DAN PERUMPAMAAN:
Metafora mengidentifikasi hubungan diantara benda-benda dimana
hubungan-hubungan yang terjadi lebih bersifat abstrak. Dalam hal ini
metafora menggunakan kata-kata "seperti" atau "bagaikan" untuk
melukiskan hubungan tersebut.
Intisari:
Pada dasarnya Intisari ialah penyaringan serta pemusatan aspek-aspek
persoalan yang rumit menjadi suatu pernyataan yang ringkas dan logis.
Suatu pernyataan "intisari" juga dapat merupakan hasil dari penemuan
serta identifikasi pokok persoalan. Perancang telah mengembangkan
beberapa metode untuk mendapatkan intisari dari suatu proyek dan
mentransformasikannya dalam suatu konsep.
Tanggapan Langsung dan Pemecahan Masalah
Konsep tidak hanya memperhatikan fungsi dari seluruh aktivitas dalam
bangunan, tetapi konsep dapat dikembangkan menjadi suatu melalui
pendekatan secara pragmatis.
Tujuan Akhir
Tujuan yang ingin dicapai oleh arsitek sebaiknya berbeda-beda /
menyesuaikan dengan keadaan. Satu konsep tidak dapat diterapkan pada
berbagai proyek sebab setiap bangunan memiliki tujuan yang
berbeda-beda.
IKTISAR
Wawasan, gagasan, konsep dan skenario merupakan suatu rangkaian
kesatuan kontinum yang dapat menjadi dasar penting bagi arsitektur.
Konsep memadukan berbagai unsur menjadi satu keseluruhan yang berkaitan
dan memungkinkan arsitek mengerahkan sumber dayanya kepada aspek-aspek
perancangan yang terpenting.
Ada lima macam konsep: analogi atau hubungan harfiah, metafora atau
hubungan abstrak, intisari atau aspek intrinsik, tanggapan dan
pragmatis dan tujuan akhir atau nilai-nilai ekstern.
Dikutip dari http://keep-trying-9.blogspot.com/2012/02/konsep-konsep-dalam-arsitektur.html
Selasa, 04 Desember 2012
Konsep dalam Arsitektur
Konsep
adalah gagasan yang memadukan berbagai unsur ke dalam suatu kesatuan.
Dalam arsitektur, suatu konsep mengemukakan suatu cara khusus bahwa
syarat-syarat suatu rencana, konteks, dan keyakinan dapat digabungkan
bersama. Suatu konsep harus mengandung kelayakan, ia menunjang
maksud-maksud dan cita-cita pokok suatu proyek dan memperhatikan
karakteristik-karakteristik dan keterbatasan-keterbatasan yang khas dari
setiap proyek.
Gagasan
arsitektur adalah konsep yang telah disederhanakan menjadi soal
arsitektonis formal seperti siang hari, ruang, urutan ruang, integrasi
struktur dan bentuk, dan penapakan (siting) dalam bentuk alam.
Suatu tema adalah suatu pola atau gagasan spesifik yang berulang di seluruh rancangan suatu proyek.
Gagasan
superorganisasi mengacu kepada konfigurasi geometris umum atau hirarki
yang harus diperhatikan oleh bagian-bagian suatu proyek. Suatu gagasan
superorganisasi memungkinkan variasi pola di antara bagian-bagian,
hanya selama mereka memperkuat pola keseluruhan. Tujuan gagasan
superorganisasi adalah untuk memberi cukup struktur bagi pola sedemikian
rupa sehingga masing-masing bagian dapat dikembangkan dengan
keistimewaan-keistimewaannya sendiri dan masih menunjang keseluruhannya.
Parti (skema) dan esquisse
(sketsa) adalah produk menurut konsep dan grafik dari suatu metode
pengajaran khusus, metode ini menghendaki agar dapat mengembangkan
kecakapan konseptual sampai suatu tingkat yang tinggi.
Terjemahan
harafiah adalah tujuan guna mengembangkan suatu konsep dan diagram
yang dapat menjadi rencana yang disederhanakan untuk proyek yang
bersangkutan.
Menurut
Barnes: “Sebuah bangunan harus memiliki gagasan kuat yang lebih
bersifat arsitektur daripada seni patung atau seni lukis- gagasan yang
berhubungan dengan kegiatan dalam bangunan… Bila seorang arsitek
bertanya pada arsitek lain: ‘Jenis bangunan apa yang sedang Anda buat?’
orang harus segera dapat menarik abstraks, atau diagram, dari gagasan
arsiteknya.
KONSEP DAN RANCANGAN ARSITEKTUR
Perumusan
konsep bukanlah merupakan suatu kegiatan yang otomatis. Ia memerlukan
upaya yang terpusat untuk membuat suatu konsep yang secara layak
memadukan hal-hal yang tidak dipersatukan sebelumnya. Perumusan konsep
adalah suatu kegiatan yang tidak biasa bagi kebanyakan orang, dan para
mahasiswa arsitektur mengalami banyak kesulitan untuk menguasainya
seperti juga dalam aspek-aspek perancangan yang lain. Tiga masalah
merintangi pengembangan keahlian dalam membuat konsep. Rintangan itu
meliputi tentang masalah komunikasi, kekurangan pengalaman, dan
pembangkitan hirarki.
Masalah
komunikasi yang paling sulit bukanlah menjelaskan konsep kita kepada
orang lain, melainkan dalam menjelaskan gagasan kita kepada diri
sendiri. Masalah lain yang mempengaruhi perumusan konsep adalah
komunikasi grafis. Ironisnya, banyak mahasiswa yang ragu-ragu membuat
sketsa sebagai bagian dari proses mereka dalam mengembangkan konsep.
Masalah
yang kedua, merupakan perluasan dari masalah yang pertama. Karena
banyak bangunan yang dibuat tanpa menggunakan konsep, dan hampir semua
kritikus dan banyak arsitek menghindarkan menulis tentang ini, relatif
mudahlah bagi seorang peracang yang baru mulai untuk menjadi tidak
berhasrat pada konsep-konsep dan tidak memahami peranan yang mereka
mainkan dalam perancangan bangunan.
Masalah
ketiga, dapat disederhanakan sebagai masalah mengidentifikasi
hirarki-hirarki yang tepat. Arsitek harus sanggup membuat penilaian yang
membedakan. Pemahaman akan hubungan-hubungan antara gagasan, wawasan,
dan konsep dapat membantu memecahkan ketiga masalah tersebut.
Gagasan
adalah pemikiran nyata yang spesifik yang kita miliki sebagai hasil
pemahaman, pengertian, atau pengamatan. Bangunan dan rancangan bangunan
terdiri dari banyak keputusan kecil, dan keahlian harus dikembangkan
dalam menimbulkan gagasan-gagasan dan konsep-konsep yang tanggap
terhadap berbagai keragaman persoalan yang muncul.
Wawasan
adalah gagasan yang dianggap tidak penting, namun selalu masih
terdapat kemungkinan bahwa ada suatu dasar kebenaran yang penting yang
tersembunyi bahkan dalam setiap ucapan yang fasih. Dalam arsitektur,
suatu konsep yang tepat untuk suatu proyek mungkin terus-menerus menolak
artikulasi, dan mungkin perlu untuk menciptakan wawasan sebagai suatu
langkah dalam merumuskan suatu konsep yang tepak, baik sebagai suatu
teknik kunci dan siasat tekan harga jual rumah maupun sebagai akibat
mutlak dari kekurangan pengalaman dalam perancangan dan perumusan
konsep.
Konsep
serupa dengan gagasan, dalam arti keduanya merupakan pemikiran
spesifik yang kita miliki sebagai hasil dari suatu pemahaman. Dalam
arsitektur, suatu konsep mengidentifikasi bagaimana berbagai aspek
persyaratan untuk suatu bangunan dapat dipersatukan dalam suatu
pemikiran spesifik yang langsung mempengaruhi rancangan dan
konfigurasinya.
Skenario
konseptual meluaskan pernyataan konsep, dapat digunakan untuk
mengidentifikasi bagaimana semua gagasan dan persoalan penting yang
dapat ditinggalkan dalam suatu pernyataan konsep yang lebih singkat
dapat dipersatukan dalam satu pernyataan cerita yang panjang. Sekalipun
bagian-bagian tiap skenario mungkin telah jelas ditetapkan dari sejak
awal, skenario menggunakan pengertian-pengertian yang diperoleh selama
proses perancangan untuk mempertalikannya bersama.
HIRARKI KONSEP
Suatu
pemahaman tenatang hubungan hirarkis antara wawasan, gagasan, konsep,
dan skenario konseptual menjadi landasan untuk mengembangkan suatu
proses guna melahirkan konsep-konsep yang tepat untuk bangunan.
Dalam
tahap-tahap awal suatu proyek, gagasan mempunyai kesempatan yang baik
untuk dapat dipahami, terutama bila pikiran terbuka bagi pemikiran
pembaharuan, tidak biasa, dan imajinatif, yang mungkin membantu
memecahkan perancangan yang unik atau sulit dan persyaratan yang
bersifat perencanaan. Sehingga kemiripan, kemungkinan interaksi, dan
pengelompokan gagasan menjadi nyata. Pengamatan-pengamatan ini
menciptakan dasar yang memberikan argumen terus-menerus untuk melakukan
segala sesuatu.
LIMA JENIS KONSEP
1. Analogi (memperhatikan hal-hal lain)
Analogi
adalah sarana yang paling sering digunakan untuk merumuskan konsep.
Analogi mengidentifikasi hubungan harafiah yang mungkin di antara
benda-benda. Sebuah benda diidentifikasi dan mempunyai semua sifat khas
yang diinginkan, dan dengan demikian ia menjadi model untuk proyek yang
ada.
2. Metafora (memperhatikan abtraksi-abtraksi)
Metafora,
mengidentifikasi hubungan di antara benda-benda. Tetapi
hubungan-hubungan ini lebih bersifat abstark dibanding nyata.
Perumpamaan adalah metafora yang menggunakan kata-kata “seperti” atau
“bagaikan” untuk mengungkapan suatu hubungan. Metafora dan perumpamaan
mengidentifikasi pola hubungan sejajar sedangkan analogi
mengidentifikasi hubungan harafiah yang mungkin.
3. Hakikat (memperhatikan di luar kebutuhan-kebutuhan program)
Hakikat
menyaring dan memusatkan aspek-aspek persoalan yang lebih rumit
menjadi keterangan-keterangan gamblang yang ringkas. Hakikat mengandung
pengertian-pengertian ke dalam aspek yang paling penting dan intrinsik
dari benda yang dianalisis. Suatu pernyataan tentang hakikat sesuatu
juga dapat merupakan hasil penemuan dan identifikasi akar-akar suatu
pokok persoalan.
4. Konsep programatik (memperhatikan syarat-syarat yang dinyatakan)
Tidak
semua konsep menangkap hakikat suatu proyek, tidak pula semua konsep
melambangkan fungsi semua kegiatan dalam suatu bangunan. Konsep dapat
dikembangkan sekitar persoalan-persoalan yang lebih pragmatis yang
sering dengan gamblang diidentifikasi dalam program bangunan.
5. Cita-cita (memperhatikan nilai-nilai umum)
Bila
arsitek tidak memiliki cita-cita untuk acuan dan menggunakannya dalam
konseptualisasi dan mengembangkan rancangan-rancangan mereka, tugas
mereka akan lebih sulit.
Wawasan,
gagasan, konsep, dan skenario merupakan suatu rangkaian kesatuan
kontinum yang dapat menjadi dasar penting bagi arsitektur. Pencaharian
akan konsep yang tepat dan penerapannya dapat membantu menciptakan
arsitektur yang baik.
*dikutip dari http://keep-trying-9.blogspot.com/2012/03/konsep-dalam-arsitektur.html
Jumat, 23 November 2012
Vandalisme Dalam Desain Interior
Sedikit perlu diperhatikan tentang vandalisme, terkadang secara tidak langsung ruang-ruang ini banyak dsekitar kita bahkan kita sendiri yang merancangnnya.
Vandalisme adalah
kejahatan yang sering diasosiasikan dengan lingkungan urban dan situasi
kota besar yang penuh kekekarasan. Dibalik semua citra itu ternyata
jenis kejahatan ini sering juga kita jumpai di interior bangunan,
terutama interior bangunan public seperti terminal, rumah makan, kantor,
kampus serta sekolah. Tempat tempat yang menjadi sasaran vandalism di
interior bangunan sangat bervariasi tapi secara umum tembok, pintu, meja
dan kursi adalah tempat utama bagi sasaran vandalisme.
Tempat atau sudut sudut
yang menjadi sasaran vandalisme pada umumnya adalah tempat yang kurang
mendapat pengawasan. Kurangnya pengawasan ini bisa disebabkan oleh dua
hal, yang pertama adalah sifat ruang itu sendiri yang tidak memungkinkan
pengawasan secara intensif. Contoh dari ruang ini adalah kamar mandi
dan WC umum. Kedua tempat ini tidak mungkin diawasi secara lekat karena
melanggar aturan privasi penggunannya. Akibatnya di kamar mandi dan WC
umum sering kita jumpai coretan coretan ataupun jenis pengrusakan
property seperty pintu dan wastafel. Sebab kedua hasil dari desain ruang
yang bersifat residual atau sisa sisa ruang. Ruang ini biasanya adalah
ruang belakang atau sudut sudut yang kurang menarik.
Sasaran vandalisme secara teoritis
merupakan tempat yang dirasa “kurang diperhatikan” atau setidaknya
menurut pelaku vandalisme tempat tersebut tidak terlalu mendapat
perhatian utama. Faktor lain yang mendorong vandalisme adalah “pancingan
awal” yang bersifat mengundang. Pancingan ini bisa berupa kerusakan
kecil yang diabaikan atau tidak segera diperbaiki. Kerusakan kecil ini
memberi stimulus bagi pelaku vandalisme untuk melakukan aksinya karena
mereka “membaca pesan” bahwa tempat tersebut terabaikan. Adanya coretan
awal dimuka dinding akan memancing pelaku lain untuk “berkreasi” jika
tidak segera ditangani.
Memerangi vandalisme adalah hal yang
sulit dilakukan namun bukan berarti tidak bisa. Beberapa konsep desain
menawarkan solusi untuk meminimalisir dampak aktivitas liar ini. Salah
satu cara yang dikembangkan adalah membuat desain yang “tidak
mengundang” bagi pelaku vandalisme. Prinsip ini dilakukan dengan
berbagai macam strategi diantaranya member penerangan yang cukup disudut
sudut ruang, menghias space kosong agar terlihat terawat dan berguna,
menerapkan bahan anti gores seperti stainless steel. Semua strategi ini
harus dikombinasikan dengan psikologi pelaku vandalisme dan diterapkan
secara simultan.
Pelaku vandalisme pada umumnya melakukan
aksinya ketika pengawasan dari pihak lain dirasakan kurang. Pemasangan
kamera CCTV tentu bisa membantu akan tetapi ruang seperti kamar mandi
dan WC tentu tidak mungkin menerapkan solusi ini. Satu hal yang menarik
adalah bahwa kamar mandi umum di Mall mewah lebih jarang menjadi sasaran
vandalisme katimbang kamar mandi umum terminal bis antar kota.
*dkitup dari http://artbanu.wordpress.com/2011/09/08/vandalisme-dalam-desain-interior/
Selasa, 16 Oktober 2012
Atrium Plaza Sportainment
Hampir 3 kali nih gonta ganti judul akhirnya ketemu judul yang cucok... Atrium Plaza Sportainment Makassar...sadaaap
nih sekilas ABSTRAKSI nya
Kegiatan
olahraga sangat memiliki peran penting dalam kemajuan suatu bangsa ataupun masyarakat
dalam satu kota. Sebagai
faktor krusial yang utama, dalam hal ini kepadatan penduduk yang tinggi,
tentunya akan menimbulkan masalah tersendiri bagi penduduk Makassar khususnya masyarakat
kota. Yaitu masalah yang menyangkut keseimbangan antara mental dan fisik. Semakin
tinggi kepadatan penduduk maka akan menimbulkan aktivitas yang tinggi pula
terutam dalam upaya pemenuhan kebutuhan. Kesibukan dan keruwetan masyarakat secara
langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kesehatan dan kebugaran sehingga menuntut
perlunya penambahan sarana dan prasarana kota pada sektor olahraga maupun rekreasi sebagai salah
satu alternative untuk mengimbangi tuntutan akan kesehatan dan kebugaran.
Masyarakat kota makassar
saat ini lebih senang dengan olahraga
yang bersifat fun maupun rekreasi. Ini terlihat dengan
banyaknya muncul klub-klub olahraga seperti sepeda, parkour, skeatboard,dan futsal. Gaya olahraga rekreasi ini sudah menjadi gaya hidup
sebahagian masyarakat kota Makassar. Seperti halnya bersepeda, ada beberapa komunitas
sepeda yang
terbentuk seperti komunitas viksi, lauraider, BMX,
Sepeda santai ini digeluti hampir lapisan masyarakat baik muda maupun tua. Komunitas ini banyak dijumpai pada kawasan
pantai losari, metro tanjung bunga, KOR Sudiang
maupun dibeberpa titik persinggahan yang menarik di Kota Makassar.
Banyaknya komunitas sepeda
ini menuntut fasilitas-fasilitas perwadahan sebagai sarana mereka untuk berkumpul. Maka perlu
adanya perencanaan gedung yang multifungsi dengan berkonsepkan Olahraga -
Rekreasi – Komersial dengan sarana dan fasilitas yang lengkap untuk
kegiatan olahraga khusus dan kegiatan yang lain di luar olahraga yaitu kegiatan
rekreasi dan komersial yang sesuai dengan peruntukan kebetuhan masyarakat kota
Makassar serta rencana tata ruang kota Makassar
Atrum Plaza Sportainment
Sebuah fasilitas yang menyediakan beberapa tempat dan sarana berolahraga
bersifat hiburan dengan fasilitas perbelanjaan maupun hiburan dan rekreasi
dalam sebuah gedung dan plaza terbuka yang berada pada kota Makassar. Dimana
masyarakat dapat menyalurkan bakat ataupun hobi berolahraga mereka yang
tentunya bermacam-macam satu dengan yang lainnya atau hanya sekedar berbelanja
perlengkapan olahraga dan menikmati suasana dalam maupun sekitar gedung atrium
plaza sportainment.
Kata Kunci : Olahraga,
kesehatan, atrium plaza,
hiburan
ide munculnya judul ini melihat maraknya gaya olahraga hiburan baru dKota Makassar, sejenis gaya hidup baru dkalangan masyarakat kota makassar baik anak-anak,remaja,maupun yang dewasa, seperti dpaparkan dalam abstark diatas. maka terpikirlah bagaimana menciptakan buah zona kawasan olahrah hiburan, rekreasi, maupun entertaint yang terpadu sehingga masyarakat nyaman, senang melakukan aktivitas, hobi, kegemaran mereka dikawasan ini.
perpaduan antara fungsi olahraga, komersil, dan rekreasi tentukan manjadi salah satu daya tarik bagi warga kota Makassar untuk berkunjung ke Kawasan ini. alternatif lokasi yang dipilah
kemudian diambil alternatif 2
terpilih lokasi yang berada pada kawasan metro tanjung bunga, hal ini didukung oleh kondisi lahan, merupakan kawasan terpadu kota Makassar, serta dapat mendukung fungsi komersil, rekreasi dan olahraga.
Jadi konsep fungsi yang kemudian dkembangkan adalah bangunan yang bersifat komersil. rekreasi, dan oalahraga. fungsi ini saling menunjang untuk tetap memepertahankan eksistensi bangunan ini sebagai pusat olahraga hiburan di kota Makassar. adapanya perpaduan ketiga fungsi ini diharapkan mampu memeberi daya tarik bagi masyarakat kota Makassar untuk tetap berkunjung dan menjadi alternatif tempat berkunjung saat berolahrga, berbelanja, maupun berekreasi.
Ini gambaran awal dari konsep perancangan Atrium Plaza Sportainment ini
Untuk mewujudkan konsep ini dibutuhkan lokasi dan lahan yang baik sebagai peruntukan spesifikasi perancangan atrium plaza sportainment. Dalam perancangan ini menggunakakan lahan seluas kurang lebih 11Ha. Dengan beberapa zoning pembagian pada kawasan tersebut.
Pada penerapan rancagan site plan ditempatkan zona olahraga publik untuk dapat diakses secara langsung dari jalan metro tanjung bunga. Beberapa fasilitas area olahraga seperti joging track, skate park, lapangan basket ditambah beberapa penunjang seperti taman, kolam air mancur, fasilitas parkir kendaraan mobil, motor, sepeda. Pada zona bagian tengah merupakan pusat bangunan sebagai area komersil, fasilitas olahraga indoor. Posisi berada ditengah sebagai akses center dari zona area depan dan zona area belakang yang diperuntukkan untuk zona rekreasi keluarga dengan fasilitas water park, anjungan pantai dengan sarana seperti banana boat, taman, bungee jump, jet sky.
Dengan rancangan site plan yang begitu komplek dibutuhkan pula rancangan bangunan yang menarik dan atraktif sebagai penunjang utama daya tarik yang dapat dijadikan vokal point pada kawasan metro tanjung bunga. Sebagai fungsi bangunan yang berorentasi sebagi bangunan olahraga tentunya diharapkan betuk dan penampilan bangunan yang atraktif, dinamis, modern. Dengan pemikiran form follow function dengan mengambil tema DINAMIS DALAM KESATUAN mengambil eksplorasi fungsi olahraga metafora intengible diperoleh bentuk bangunan seperti ini
Fasilitas-fasilitas yang diberikan dalam atrium ini kemudian dibagi dalam zona mikro
Berikut hasil rancangan dari denah, tampak dan potongan bangunan atrium plaza sportainment
Nuansa bangunan yang bersifat modern dengan pemilihan material finishing glossy, transparan, diharapkan memberi kesan lapang, luas terbuka agar dapat menunjang aktifitas didalam di area-area venue olahraga, dengan bukaan-bukaan lebar sebagai penghematan energi pencahayaan dan penghawaan alami. Kesan alami hijau juga diterapkan dalam perancangan bangunan ini baik pada kawasan site plan maupun bangunan dengan taman indoor, semi indoor, green roof semua bersifat akses publik bagi para pengunjung.
Sebagai konsep rancangan yang diajukan dalam bentuk tugas akhir sebagai mahasiswa arsitektur tingkat akhir ini merupakan bentuk sumbangsi ide pemikiran karya calon arsitek yang selalu ingin belajar dan memeberikan yang terbaik. Layaknya ini bisa dijadikan bahan masukan, pembelajaran bagi diri pribadi maupun masyarakat arsitektur tanpa menciplak ataupun mengambil konsep rancangan ini. 4 tahun 8 bulan menempuh masa perkuliahan menimba ilmu di Jurusan Arsitektur UNHAS hanya dapat menghasilkan karya tugas akhir seperti ini Atrium Plaza Sportainment di Makassar. Mudahan bisa menghasilkan karya-karya yagn lebih dengan pemikiran konsep ide-ide kreatif dan bermanfaat sebagai calon arsitek ^^
Langganan:
Postingan (Atom)